Manfaat Pijat
Refleksi
Teori Endorphin Pommeranz menyatakan
bahwa tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan endorphin karena pemijatan. Endorphin
adalah zat yang diproduksi secara alamiah oleh tubuh, bekerja, serta memiliki
efek seperti morphin. Endorphin bersifat menenangkan,
memberikan efek nyaman, dan sangat berperan dalam regenerasi sel-sel guna
memperbaiki bagian tubuh yang sudah using atau rusak. Pijat refleksi juga
memberikan manfaat bagi sistem dalam tubuh. Beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut.
- Stres, kurang tidur, nyeri kepala, dan sebagainya menimbulkan ketegangan pada sistem saraf. Pijat refleksi dapat bersifat sedaf yang berfungsi meringankan ketegangan pada saraf. Karena mempengaruhi sistem saraf, pijat refleksi juga dapat meningkatkan aktivitas sistem vegetasi tubuh yang dikontrol oleh otak dan sistem saraf, yakni sistem kelenjar-hormonal, sistem peredaran darah, sistem pencernaan, dan lain-lain.
- Saat bekerja otot membutuhkan energi yang didapat dari pembakaran dengan cara aerob atau anaerob. Proses anaerob menghasilkan asam laktat sebagaibahan buangan. Tumpukan asam laktat itulah yang menyebabkan timbulnya rasa pegal pada otot atau rasa nyeri pada persendian. Pijat refleksi dapat membuat otot dan jaringan lunak tubuh lebih relaks dan meregang. Hal itu akan mengurangi ketegangan dan dapat melepaskan tumpukan asam laktat hasil pembakaran anaerob sehingga dapat membersihkan endapan dari bahan buangan yang tidak terpakai.
- Kalsium adalah zat yang sangat diperlukan untuk memelihara saraf, otot, tulang, termasuk gigi. Pemijatan di area atau titik refleksi tertentu akan membantu menyeimbangkan kadar kalsium dalam tubuh. Hal itu tentu sangat bermanfaat untuk memelihara jantung, sistem pernapasan, sistem getah bening, metabolisme atau pencernaan tubuh, sistem pembuangan, dan semua system yang dalam bekerjanya dipengaruhi oleh sistem saraf dan otot.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat
dari ilmu pijat pengobatan refleksi adalah untuk:
a. meningkatkan daya tahan dan
kekuatan tubuh (promotif);
b. mencegah penyakit tertentu (preventif);
c. mengatasi keluhan dan pengobatan
terhadap penyakit tertentu (kuratif); dan
d. memulihkan kondisi kesehatan
(rehabilitatif).
No comments:
Post a Comment